02 November 2012


Hasrat Ingin Berubah*)  
  
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal,
Aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
Kudapati bahwa dunia tak kunjung berubah.
Maka cita-cita itupun agak kupersempit,
Lalu kuputuskan hanya untuk mengubah negeriku.
Namun, tampaknya hasrat itupun tiada hasil.
Tatkala usiaku makin senja,
Dengan semangatku yang masih tersisa,
Kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
Orang-orang yang paling dekat denganku.
Sayangnya, merekapun tak mau diubah.

Kini, sementara aku berbaring menunggu ajal menjelang,
Tiba-tiba kusadari; “Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku,
Maka dengan menjadikan diriku sebagai teladan,
Mungkin aku bisa mengubah keluargaku.
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa jadi akupun bisa memperbaiki negeriku.
Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia”.

*) Tulisan di sebuah makam seorang Pendeta di Westminster Abbey, Inggris, 1100 Masehi. 
DALAM BHS ASLINYA ::::...>>>
“When I was young and free and my imagination had no limits, I dreamed of changing the world. As I grew older and wiser, I discovered the world would not change, so I shortened my sights somewhat and decided to change only my country. But it, too, seemed immovable. As I grew into my twilight years, in one last desperate attempt, I settled for changing only my family, those closest to me, but alas, they would have none of it.
And now, as I lie on my deathbed, I suddenly realize: If I had only changed myself first, then by example I would have changed my family. From their inspiration and encouragement, I would then have been able to better my country, and who knows, I may have even changed the world.” (Taken from the inscription on an Anglican Bishop’s tomb in Westminster Abbey)
We Do It Differently, ( Agus Winarna, IPA-3 )

Tidak ada komentar: